Ketersediaan saran dan prasarana pendidikan demi mempercepat pemerataan mutu pendidikan Sekolah Dasar termasuk salah satunya.
Terkait hal itu, pembangunan secara swakelola menjadi pilihan dengan berbagai tujuan. Selain pembiayaan menjadi lebih efisien, masyarakat sekitar pun bisa dilibarkan. Akhirnya, diharapkan tumbuh rasa memiliki dari masyarakat yang ikut dilibatkan dalam pembangunan atau renovasi gedung sekolah.
Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan anggaran pembangunan unit sekolah baru serta melakukan renovasi terhadap gedung-gedung sekolah dasar.
Melalui Direktorat Pembinaan SD bantuan sarana prasarana diluncurkanlah program pembangunan unit sekolah baru dan renovasi Sekolah Dasar Tahun 2018.
Khusus untuk SD, tahun ini Kemendikbud menggelontorkan anggaran sebesar Rp100,13 miliar.
Alokasi tersebut terdiri atas anggaran untuk membangun 15 unit sekolah baru (USB) dan anggaran untuk merenovasi 53 SD rujukan dan SD lainnya yang sangat prioritas di berbagai wilayah Indonesia.
Tak hanya mengucurkan dana, pemerintah juga ingin gedung yang dibangun atau direnovasi memiliki kualitas yang baik. Gedung sekolah juga harus aman dan nyaman saat digunakan untuk proses belajar mengajar.
Untuk mencapai harapan itu, Direktorat Pendidikan Sekolah Dasar sudah mengadakan Lokakarya Supervisi dan Evaluasi Proses Pembangunan USB dan Renovasi Sekolah Dasar 2018.
Program pembangunan USB dan renovasi SD secara swakelola ini, selain melibatkan peran sekolah dan masyarakat sekitar juga melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian teknik bangunan yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud sebagai tim teknis perencana dan pengawas.
Proses pembangunan dan renovasi sekolah juga melibatkan warga sekitar sekolah sehingga masyarakat di sekitarnya pun merasa memiliki sekolah tersebut. Hal ini juga mendorong tanggung jawab dalam peningkatan kualitas bangunan yang baik.
Pada tahap pertama, sekolah penerima bantuan masing-masing telah menerima 70% dana program pembangunan USB dan renovasi SD pada Juli 2018.
Tahap selanjutnya, berdasarkan proses pembangunan yang berjalan, 39 sekolah telah menerima 100% dana pembangunan dan renovasi pada Oktober 2018.
Pembangunan sekolah baru dan renovasi sekolah menjadi dua hal penting yang perlu dilakukan di tanah air. Terlebih dengan pemberlakuan sistem zonasi, dua hal itu seakan dua sisi dari keping mata uang yang tak bisa dipercantik di satu sisi dan dibiarkan kusam di sisi lain.
Ketersediaan saran dan prasarana pendidikan demi mempercepat pemerataan mutu pendidikan Sekolah Dasar termasuk salah satunya.
Terkait hal itu, pembangunan secara swakelola menjadi pilihan dengan berbagai tujuan. Selain pembiayaan menjadi lebih efisien, masyarakat sekitar pun bisa dilibarkan. Akhirnya, diharapkan tumbuh rasa memiliki dari masyarakat yang ikut dilibatkan dalam pembangunan atau renovasi gedung sekolah.
Tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalokasikan anggaran pembangunan unit sekolah baru serta melakukan renovasi terhadap gedung-gedung sekolah dasar.
Melalui Direktorat Pembinaan SD bantuan sarana prasarana diluncurkanlah program pembangunan unit sekolah baru dan renovasi Sekolah Dasar Tahun 2018.
Khusus untuk SD, tahun ini Kemendikbud menggelontorkan anggaran sebesar Rp100,13 miliar.
Alokasi tersebut terdiri atas anggaran untuk membangun 15 unit sekolah baru (USB) dan anggaran untuk merenovasi 53 SD rujukan dan SD lainnya yang sangat prioritas di berbagai wilayah Indonesia.
Tak hanya mengucurkan dana, pemerintah juga ingin gedung yang dibangun atau direnovasi memiliki kualitas yang baik. Gedung sekolah juga harus aman dan nyaman saat digunakan untuk proses belajar mengajar.
Untuk mencapai harapan itu, Direktorat Pendidikan Sekolah Dasar sudah mengadakan Lokakarya Supervisi dan Evaluasi Proses Pembangunan USB dan Renovasi Sekolah Dasar 2018.
Program pembangunan USB dan renovasi SD secara swakelola ini, selain melibatkan peran sekolah dan masyarakat sekitar juga melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian teknik bangunan yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud sebagai tim teknis perencana dan pengawas.
Proses pembangunan dan renovasi sekolah juga melibatkan warga sekitar sekolah sehingga masyarakat di sekitarnya pun merasa memiliki sekolah tersebut. Hal ini juga mendorong tanggung jawab dalam peningkatan kualitas bangunan yang baik.
Pada tahap pertama, sekolah penerima bantuan masing-masing telah menerima 70% dana program pembangunan USB dan renovasi SD pada Juli 2018.
Tahap selanjutnya, berdasarkan proses pembangunan yang berjalan, 39 sekolah telah menerima 100% dana pembangunan dan renovasi pada Oktober 2018.
Sisanya, pemerintah tetap akan memperhatikan perkembangan sekolah hingga bantuan pada tahap pertama mencapai 50%.
#sdnpondoklabu07
Pembangunan pasang tiang pancang di SDN Pondok Labu 07


































































































































































