SIARAN
PERS
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT SADAR PANGAN AMAN
(GERMAS SAPA)
Kerja
Bersama Menuju Indonesia Pangan Aman
Jakarta – Hasil
pengawasan Badan POM RI menunjukkan masih adanya permasalahan klasik di bidang
keamanan pangan yaitu: (1) kurangnya pengetahuan dan kesadaran pelaku usaha
terutama industri rumah tangga pangan tentang higienis dan sanitasi dalam
proses produksi, (2) penggunaan bahan tambahan yang melebihi batas, (3)
penyalahgunaan bahan berbahaya dalam pangan, dan (4) masalah pencemaran
lingkungan termasuk cemaran air. Selain itu, akhir-akhir ini muncul isu baru
permasalahan pangan yaitu pola konsumsi tinggi garam, gula dan lemak, serta
food fraud (kecurangan pangan).
Berdasarkan data
hasil pengawasan, penyalahgunaan bahan berbahaya masih cukup signifikan, dimana
pada tahun 2016, terdapat 7.29% sampel dari total 7.752 sampel yang diambil dan
diuji pada saat pengawasan rutin masih mengandung bahan berbahaya (Formalin,
Boraks. Methanil Yellow, dan Rhodamin-B). Perhatian lain Badan POM diantaranya
hasil pengawasan PJAS tahun 2016 juga menunjukkan 39% sampel dari total 627
sampel yang diambil dan diuji tidak memenuhi syarat karena cemaran mikroba
(Angka Kapang & Khamir, MPN Coliform dan Angka Lempeng Total), dan mengandung
pemanis buatan yang berlebih. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kesadaran
pelaku usaha terkait hygiene dan sanitasi masih kurang. Selanjutnya,
Berdasarkan laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terima Badan POM pada tahun
2016, sebanyak 6.136 orang terpapar pangan yang diduga menyebabkan keracunan,
3.413 orang sakit, dan 8 orang meninggal dunia.
Menanggapi
banyaknya permasalahan pangan yang merugikan masyarakat tersebut, Badan POM RI
menginisiasi pengawasan berbasis komunitas melalui GERMAS SAPA (Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman) yang bertujuan mengajak seluruh
komponen masyarakat untuk hidup sehat. Aksi nasional Germas Sapa ini
dicanangkan secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan RI, Puan Maharani hari ini, Kamis (23/11) di Tugu Api Taman Mini
Indonesia Indah. Hadir dalam pencanangan Germas Sapa antara lain perwakilan
dari Kementerian dan Pemerintah Daerah, komunitas masyarakat (PKK, PP
Bhayangkari, PP Dharma Pertiwi, PD. Salimah), masyarakat (Karang Taruna, Kader
PKK, Kader KPD, siswa SD, Pramuka), dan para pelaku usaha di bidang pangan.
Dalam
sambutannya, Puan Maharani menyampaikan bahwa kualitas sumber daya manusia
merupakan faktor kunci keberhasilan suatu negara. “Perlu komitmen bersama dari
seluruh komponen bangsa untuk berperan aktif meningkatkan keamanan pangan
sepanjang rantai pangan mulai dari produksi, peredaran, hingga konsumsi’’,
jelasnya. Sementara Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyatakan bahwa
Germas Sapa merupakan gerakan bersama semua potensi masyarakat dan jejaring
keamanan pangan nasional melalui strategi intervensi supply maupun demand.
“Germas SAPA dirancang untuk intervensi yang lebih ke hulu dalam rangka
peningkatan kualitas hidup manusia. Lebih cenderung bersifat preventif,
promotif, dan preemtif terhadap perilaku masyarakat dalam memproduksi,
menyediakan dan mengonsumsi pangan yang aman, pangan yang terbebas dari cemaran
fisik, kimia, dan biologi/mikrobiologi”, jelasnya.
Target Germas
SAPA tahun 2017 adalah 2,100 desa pangan aman, pemberdayaan 21.000 UMKM desa
yang terdiri dari usaha mikro, kecil dan menengah pangan termasuk industri
rumah tangga pangan, pembinaan teknologi tepat guna pada 4.200 UMKM,
pembentukan 600 pasar aman dari bahan berbahaya, serta pemberdayaan komunitas
dan masyarakat di 2.100 desa. Rincian target pembentukan Desa Pangan Aman tahun
2017 di 10 provinsi yaitu Nangroe Aceh Darusalam, Sumatera Barat, Sumatera
Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa
Tenggara Barat.
Selain
pencanangan Germas Sapa, pada kesempatan yang sama hari ini juga dilakukan
launching pengawet alternatif inovasi Indonesia yang dapat digunakan sebagai
pengganti pengawet yang selama ini ditambahkan dalam tahu; peluncuran
penambahan zat pemahit pada formalin sebagai tanda kesepakatan bersama untuk
tidak menambahkan formalin ke dalam pangan; pameran informasi yang diikuti oleh
15 Kementerian/Lembaga/Organisasi; serta mockup Pasar Aman Sehat yang diikuti
oleh sekitar 40 UMKM Binaan Badan POM dan Kementerian/ Lembaga/ Organisasi.
Kepala Badan POM
RI, Penny K. Lukito berharap Germas Sapa menjadi gaya hidup yang diterapkan
secara berkesinambungan oleh setiap orang. “Mari menjadi masyarakat Indonesia
yang sehat dengan selalu memilih dan mengonsumsi pangan aman”, tutupnya.
Informasi lebih
lanjut hubungi: Contact Center HALO BPOM di nomor telepon 1-500-533, SMS
0-8121-9999-533, email halobpom@pom.go.id, twitter @BPOM_RI, atau Unit Layanan
Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.
Guru Pendamping :
Kepala Sekolah : Ibu Karyasih
Guru : Bpk Dudung Dulpikar dan Ibu Indah Rahmawati
















Tidak ada komentar:
Posting Komentar